Selasa, 02 Juni 2009
NAMA:APRIDA KELAS:X.1 SMA PINTAR KAB. KUANTAN SINGINGI BIDANG STUDI:ART OF CULTURE TEACHER:RONALDO ROZALINO,S.Sn
Musik bagi saya kadang tidak begitu penting .Saya butuh musik itu tergantung mood.Tapi musik yang tak pernah membosankan saya adalah musik nasyid.Musik ini mampu menjadi pengobat hati ,disaat saya risau dan galau.tapi saya juga mau mendengar musik yang lain.berikut sekilas info mengenai musik nasyid.
Nasyid berasal dari bahasa Arab, ansyada-yunsyidu, artinya “bersenandung”. Definisi nasyid sebagai format kesenian adalah senandung yang berisi syair-syair keagamaan. Tapi,
rsi mengenai pengertian nasyid itu sendiri. Misalnya dari sebuah artikel disebutkan bahwa arti nasyid atau anasyid (jamak) adalah “lantunan” atau “bacaan”, sementara istilah nyanyian dalam bahasa arab adalah Al-Ghina, bukan nasyid.
Orang yang menyanyikan nasyid biasanya disebut munsyid, sedangkan arti munsyid adalah orang yang melantunkan atau membacakan syair. Nasyid tidak hanya sekedar lagu, tapi juga memiliki nilai spiritual yang tinggi baik dari segi syairnya maupun munsyid-nya. Syair atau lirik nasyid harus memiliki pesan rohani atau pesan islami yang kuat.
Bagi munsyid, nasyid merupakan salah satu sarana dalam berdakwah. Oleh karena itu, seorang munsyid harus memahami falsafah berdakwah dalam nasyid, yaitu menyampaikan pesan dalam nasyid agar tersampaikan kepada pendengarnya.
Nasyid dapat disaksikan dalam berbagai style atau gaya penyampaian, misalnya nasyid yang dibawakan dengan cara acapella yang berirama pop; nasyid yang dibawakan dengan cara acapella dan musik yang minimalis (drum saja) dan berirama mars dengan karakter semangat dan menyeru; nasyid yang dibawakan dengan perkusi dan kebanyakan berisi puji pujian, nasyid yang dibawakan dengan alat musik lengkap.
Di Indonesia, biasanya nasyid dinyanyikan secara akapela atau hanya dengan diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi. Sekarang ini sudah banyak kelompok nasyid Indonesia yang tetap eksis, di antaranya nasyid Snada, Suara Persaudaraan, Izatul Islam, Asyabab, Harmoni Voice, Sam Abdullah, Bijak, dan lain-lain.
Sejarah Nasyid di Indonesia
Musik nasyid sendiri mulai hadir di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Saat itu nasyid hanya dilantunkan di forum-forum terbatas, oleh aktivis muslim di beberapa kampus dan sekolah. Oleh mereka, nasyid digunakan untuk mengobarkan semangat kelompoknya, dengan syair-syair yang bernuansa perjuangan fisabilillah (di jalan Allah SWT.) yang menggelora. Lalu, memasuki era tahun 1990-an, nasyid mulai dikenal masyarakat luas dengan syair yang berisi nasihat, kisah-kisah para nabi, dan pujian kepada Allah SWT.
Geliat dunia musik nasyid juga melahirkan grup-grup domestik, seperti Qatrunnada, Senandung Nasyid, dan Snada. Lirik-liriknya tetap religius namun dibawakan dengan nuansa pop yang membuat nasyid kian berkibar.
Pada Ramadhan tahun 2005, musik nasyid semakin akrab di telinga masyarakat Indonesia. Salah satu stasiun televisi swasta menyelenggarakan Festival Nasyid Indonesia dan Festival NTQ (Nasyid, Tausyiah, dan Qiroah), layaknya perhelatan Indonesian Idol atau Akademi Fantasi yang tengah digandrungi masyarakat. Sayang, komposisi peserta festival tetap didominasi kaum Adam. Sama sekali tidak terlihat oleh kita peserta dari kaum perempuan dalam acara tersebut..
Nasyid adalah salah satu jenis seni islami yang berupa syair-syair pujian, perjuangan, nasihat ataupun ingatan yang dibawakan dengan lagunya.
Nasyid telah berkembang sejak lama. Dahulu, nasyid banyak berupa selawat dan syair-syair. Salah satu yang terkenal adalah selawat Badar yang dibawakan penduduk Madinah ketika menyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.
Pada awalnya nasyid hanya dibawakan dengan musik yang sederhana sekali, bahkan ada yang tanpa musik sama sekali. Namun kini, nasyid telah dikembangkan sebagai media dakwah yang diharapkan dapat diterima oleh masyarakat umum. Bahkan sekarang ini telah dikenal jenis nasyid yang banyak berkembang di wilayah Timur yang memadukan beragam alat musik dengan syair-syair yang dikenal dengan sebutan Nasyid Kontemporary.
Namun dalam pemakaian alat musiknya hanya terbatas pada alat musik yang telah dibolehkan syariat agama. Dalam hal ini kebanyakan menggunakan alat musik perkusi saja. Pemakaian alat musik dalam nasyid hanya sebagai penyeindah saja, namun tetap saja dalam penyampaian nasyid lebih ditekankan pada isi serta makna dari syair-syairnya.
0 komentar:
Posting Komentar